Sejarah Unik Indonesia yang Belum Kamu Ketahui


BeritavideoFB - Banyak orang indonesia yang tidak mengetahui sejarahnya sendiri, sejarah yang sebenarnya, bukan sejarah yang dibelokkan oleh rezim politik untuk kepentingan kekuasaan. Semakin lama semakin terkuak sejarah indonesia yang dulunya tidak terekspose ke permukaan.

Sejarah ini unik dan perlu kamu ketahui. Sehingga dapat menjadi pelajaran kita ke depannya.

Sejarah unik ini bukannya hanyak hoax belaka. Ada bukti otentik di balik sejarah unik Indonesia ini.


Kita pasti sudah akrab dengan sejarah Indonesia. Bahkan, zaman pra-sejarah pun ikut kita pelajari sejak duduk di bangku sekolah dasar. Kita diberitahu bahwa Kerajaan Kutai adalah kerajaan pertama di Indonesia dan Belanda menjajah Indonesia selama 3,5 abad (meskipun ini kemudian menuai perdebatan). Tidak lupa, ada juga kisah Keris Mpu Gandring yang digunakan untuk membunuh keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung.

Buku sejarah yang begitu tebal dan tidak ada habisnya dibahas dari sekolah dasar hingga menengah atas seakan telah merekam seluruh peristiwa bersejarah di Indonesia. Tapi, sebenarnya ada lho fakta-fakta unik dari sejarah yang nggak diajarkan di bangku sekolahmu. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Presiden yang Tak di Kenal


Indonesia bukanlah negara yang jumlah Presidennya banyak. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang sudah memiliki 44 Presiden, Indonesia masih dalam hitungan jari tangan sehingga mudah diingat. Tapi coba tanyakan pada anak-anak muda siapa saja nama Presiden Indonesia. Mungkin yang disebut hanya Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, dan SBY. Ada dua nama yang terlewat, yakni Sjafruddin Prawiranegara dan Mr.Assaat.

Faktanya, Sjafrudin Prawiranegara pernah ditugaskan sebagai Presiden/Ketua PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) pada tahun 1948 untuk menjalankan roda pemerintahan dari Bukittinggi, sebab saat itu Soekarno dan Hatta ditangkap Belanda pada Agresi Militer II. Lain lagi dengan Mr.Assaat. Tokoh yang ikut ditangkap Belanda dan diasingkan ke Pulau Bangka bersama Soekarno dan Hatta ini sempat menjadi "Acting Presiden Republik Indonesia", alias pemangku sementara jabatan Presiden sejak Desember 1949 hingga Agustus 1950.

2. Koran Pertama yang Terbit dan yang Dibredel di Indonesia adalah Koran yang Sama


Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jan Pieterszoon Coen memerintahkan anak buahnya untuk membuat lembaran berita internal yang berisi informasi mengenai kedatangan dan keberangkatan kapal-kapal niaga. Lembaran berita tersebut ditulis tangan sebanyak 4 halaman dan diberi nama Memorie der Nouvelles. Ini merupakan cikal bakal koran Bataviase Nouvelles, yang diterbitkan pertama kali pada 7 Agustus 1744 — setelah masuknya mesin cetak ke Hindia Timur.

Bataviase Nouvelles merupakan koran pertama yang diterbitkan di Batavia, maupun Indonesia. Koran ini diterbitkan seminggu sekali sebanyak 4 halaman dengan layout dua kolom.

Namun sayangnya, baru saja kontrak penerbitan diperpanjang, koran ini harus dibredel pada 20 November 1745 karena anggota Dewan Direktur VOC di Amsterdam takut akan banyak rahasia VOC yang terbongkar ke publik.

3. Arti Sebuah Nama bagi Soekarno


Jika Presiden Soekarno bisa memutar balik waktu, mungkin beliau akan mengubah tandatangannya di naskah Proklamasi. Saat sudah menjabat sebagai Presiden, Soekarno mengubah penulisan namanya menjadi Sukarno. Ia sangat membenci ejaan “oe” yang dianggapnya warisan penjajah Belanda. Sayangnya, naskah Proklamasi tidak boleh dirubah sama sekali.

Soekarno sendiri dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo, sebelum dirubah ayahnya menjadi Soekarno karena sering sakit-sakitan saat kecil dulu. Terbukti saat menyandang nama Soekarno ia berjaya, persis seperti "Karna", pahlawan dalam kisah Mahabrata yang mengilhami namanya. Namun ketika ia merubah lagi namanya menjadi Sukarno, nasibnya menjadi buruk.

4. Marco Polo Bertemu dengan Masyarakat Kanibal di Nusantara


Pada perjalanannya ke Nusantara tahun 1292, Marco Polo terkejut melihat adanya masyarakat yang memakan daging manusia. Kejadian ini ia temukan di pesisir Sumatra.

Ketika berada di Kerajaan Dagroian (daerah Pidie, Aceh), Marco Polo melihat masyarakat setempat memakan daging kerabatnya yang sedang sakit parah dan tidak bisa disembuhkan. Di daerah tersebut, jika ada kerabat yang sakit maka akan dipanggil penyihir untuk memeriksa apakah penyakit tersebut bisa disembuhkan atau tidak. Jika tidak bisa, maka akan dipanggil orang khusus untuk membunuh kerabat yang sakit. Lalu setelah mati, dagingnya akan dimasak dan disantap bersama.

5. Lan Fang, Republik pertama di Negeri Kita


Republik pertama di negeri kita ? Dua abad yang lalu, tepatnya tahun 1777, pernah berdiri Republik bernama Lan Fang di Pontianak, Kalimantan Barat. Saat itu bangsa Eropa dan Cina (yang katanya) lebih maju sejarah peradabannya pun masih memakai sistem Kerajaan / Monarki.

Bendera Republik Lan Fang berbentuk empat persegi panjang berwarna kuning dengan lambang dan kalimat “Lan Fang Ta Tong Chi”. Panji kepresidenan berbentuk segi tiga berwarna kuning dengan kata “Chuao” (Jenderal). Pejabat tingginya berpakaian ala Tiongkok kuno, sedangkan yang berpangkat lebih rendah mengenakan pakaian ala barat.

Lo Fang Pak, seorang guru dari Kwangtung-Cina merupakan pendiri sekaligus Presiden pertama Republik Lan Fang yang berjasa menyatukan puluhan ribu orang Tionghoa yang saat itu berburu emas sampai ke Kalimantan Barat.

Hebatnya, Republik Lan Fang kala itu sudah membangun jaringan transportasi, punya kitab undang-undang hukum, menyelenggarakan sistem perpajakan, mengembangkan sistem pendidikan, pertanian dan pertambangan, bahkan punya ketahanan ekonomi berdikari, lengkap dengan perbankannya!

Tidak hanya itu, Republik Lan Fang sangat disegani kemampuannya mengusir buaya di muara Kapuas. Bahkan setelah sukses membantu Sultan Kun Tien dalam perang melawan Kesultanan Mempawah dan kelompok Dayak, seluruh orang Tionghoa memilih berlindung pada Republik Lan Fang, termasuk Sultan Kun Tien sendiri.

Setelah 47 tahun berdiri dan tercatat punya 10 Presiden yang dipilih lewat Pemilu, akhirnya Republik Lan Fang takluk di tangan penjajah Belanda. Namun karena takut Dinasti Cina membantu Lan Fang (baca: Lan Fang rajin memberi upeti tiap tahun ke Dinasti Ching di Cina), lantas Belanda baru berani mengumumkan penaklukkan itu secara resmi 27 tahun kemudian saat Republic of China berdiri.

6. Bendera Pusaka dari Sprei dan Penjual Soto


Bendera merah putih untuk keperluan kemerdekaan sebenarnya telah dibuat oleh Fatmawati, istri Bung Karno, sebelum tanggal 16 Agustus 1945. Akan tetapi, bendera tersebut dianggap terlalu kecil untuk dikibarkan. Akhirnya, Fatmawati membongkar lemari mencari kain untuk membuat bendera baru. Ia menemukan kain sprei berwarna putih. Bagian merahnya dibeli dari seorang penjual soto oleh pemuda bernama Lukas Kastaryo.

7. Bung Karno Tidak Puasa Saat Proklamasi


Mungkin Anda tahu bahwa hari proklamasi kemerdekaan RI jatuh pada bulan Ramadhan. Namun, saat itu Bung Karno tidak berpuasa karena sedang sakit akibat gejala malaria tertiana. Ketika dibangunkan di pagi hari, Bung Karno mengeluh badannya terasa seperti meriang. Setelah disuntik dan minum obat, beliau kembali tidur dan bangun pada pukul 09.00 WIB untuk bersiap-siap memroklamirkan kemerdekaan RI pada pukul 10.00 WIB.

Bayangkan betapa membaranya semangat beliau memproklamasikan kemerdekaan. Anda pasti nggak menyangka ‘kan kalau saat itu beliau sedang sakit?

8. Draf Naskah Proklamasi Sempat Hilang


Draf naskah proklamasi ditulis tangan oleh Bung Karno dan dibantu Bung Hatta dalam pemilihan kata-katanya. Setelah acara proklamasi selesai, draf tersebut menghilang. Wartawan senior Indonesia bernama BM Diah menemukan draf tersebut terbuang di tempat sampah. BM Diah lalu menyimpan draft tersebut selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, sebelum akhirnya diserahkan ke pemerintah pada 29 Mei 1992.

9. Tanggal 17 Agustus


Tahukah Anda, Indonesia adalah sebuah Negara berbangsa jauh sebelum negaranya lahir. Pada tanggal 28 Oktober, para pemuda dari seluruh nusantara bersatu padu dan berjanji berbahasa satu yakni bahasa Indonesia, padahal faktanya Negara Indonesia pada saat itu belum ada dan baru lahir 17 tahun setelah ikrar tersebut dikumandankan. Pada masa itu pula, muncul seorang pencetus bahasa Indonesia yang tercatat menyebutkan bahasa Indonesia pada abad ke 18. Di dikenal sebagai Herman Neubronner van der Tuuk yang meninggal pada tanggal 17 Agustus dan seorang nasionalis yang menciptakan Lagu Kebangsaan Negara Republik Indonesia yang Berjudul Indonesia Raya, WR Soepratman juga meninggal di Tanggal 17 Agustus sebagai hari Kemerdekaan Nasional.

10. Nusantara Bukan Wilayah Majapahit


Selama ini kita mengetahui bahwa daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit mencakup seluruh Nusantara, bahkan Thailand dan Campa. Padahal sebenarnya tidak ada bukti pasti yang menjelaskan bahwa wilayah Majapahit mencakup seluruh Nusantara. Daerah efektif kekuasaan Majapahit hanya sebatas Pulau Jawa saja, bahkan hanya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Nusantara merupakan koalisi antara kerajaan-kerajaan untuk kepentingan keamanan dan perdagangan regional.

Anggapan bahwa kerajaan-kerajaan tersebut memberi upeti kepada Majapahit adalah salah tafsir karena tidak ada keterangan sedikitpun di kitab Negarakretagama yang menyatakan adanya upeti, apalagi upeti tanda tunduk kepada Majapahit.

Menurut Negarakretagama, Majapahit memang sering mengadakan pesta yang mengundang kerajaan-kerajaan dan wakil kerajaan tersebut membawa hadiah bagi Raja Majapahit. Namun, itu hanya hadiah, bukan upeti.

11. Indonesia Pernah Masuk Piala Dunia


Ternyata pada tahun 1938, Indonesia pernah masuk dalam jajaran tim yang bertanding di Piala Dunia, dengan nama Hindia Belanda. Tim Hindia Belanda merupakan tim Asia pertama yang tampil di Piala Dunia 1938. Koran Perancis L Equipe edisi 6 Juni 1938 memberitakan bahwa gaya menggiring bola tim Hindia Belanda sangat brilian, tetapi tidak cukup baik untuk pertahanan.

Terlibatnya tim Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 bukan dengan dukungan PSSI, melainkan Nederlandcshe Indische Voetbal Unie (NIVU), organisasi sepakbola pemerintah kolonial Belanda. Kapten dari tim Hindia Belanda ini adalah seorang dokter.

12. Hotel Indonesia Adalah Hotel Bintang 5 Pertama di Asia Tenggara


Hotel Indonesia merupakan salah satu dari proyek mercusuar Bung Karno untuk membangkitkan harga diri bangsa Indonesia. Hotel Indonesia dibangun bersama dengan Tugu Selamat Datang dan dipersiapkan untuk menyambut tamu mancanegara peserta Asian Games IV/1962. Kemudian, hotel ini dimanfaatkan untuk menyambut tamu penting kenegaraan. Dirancang oleh arsitek asal Amerika Serikat, Hotel Indonesia menjadi gedung pencakar langit pertama di Indonesia dan hotel bintang 5 pertama di Asia Tenggara.

Nah, itu dia beberapa fakta sejarah Indonesia yang cukup unik, tapi mungkin tak pernah diterangkan oleh guru Sejarah Anda.

Bagikan info ini ke teman, kerabat, dan saudara Anda. Agar mereka juga tahu sejarah unik bangsa Indonesia.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Unik Indonesia yang Belum Kamu Ketahui"

Posting Komentar